PASURUAN – Kabarexpress.com- Semangat pelestarian seni dan budaya lokal tampak meriah dalam acara Gebyar Seni Budaya Bantengan di Prigen yang diselenggarakan pada Sabtu, 29 November 2025. Acara yang menampilkan Bantengan dan Pencak Silat ini juga dimeriahkan oleh hiburan dari stasiun dangdut JTV.
Namun, di tengah kemeriahan tersebut, muncul keluhan dari para pelaku seni terkait hambatan perizinan, terutama untuk kegiatan yang berlangsung di malam hari.
Menanggapi keluhan tersebut, Sugianto Anggora Dewan dari Fraksi PDI yang turut hadir di lokasi menegaskan komitmennya untuk mendukung pelestarian budaya.
"Siapa yang melarang Bantengan? Saya hadir di sini dan melihat langsung bagaimana mereka melestarikan budaya ini," tegasnya. "Saya berharap aparat, baik dari kepolisian maupun Koramil, dapat membantu mempermudah perizinan mereka." tegas Sugianto.
Sugianto (Abah Gi) Anggota Dewan Kabupaten Pasaruan menekankan bahwa pelestarian budaya seni seperti Bantengan dan Pencak Silat harus ditingkatkan agar tidak diakuisisi oleh negara lain, seperti yang pernah terjadi pada Reog Ponorogo. Ia pun meminta Pemerintah Daerah untuk memberikan kemudahan izin, selama kegiatan tersebut tidak mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat.
Diakui bahwa kesenian Bantengan sempat mendapat stigma negatif di masa lalu.
"Kemarin itu ada beberapa kegiatan yang sangat meresahkan masyarakat, bahwa Bantengan itu identik dengan tawuran, ada tawuran, ada mabuk dan lain-lain. Nah, harapan saya itu jangan sampai terjadi," jelasnya.
Di samping itu juga Sugianto (Abah Gi) menegaskan, jika para pelaku seni siap menjaga, mengamankan, dan menertibkan jalannya acara, maka tidak akan ada gangguan Kamtibmas yang meresahkan.tutur Abah Gi
Terkait perizinan, Plt. Lurah setempat, Selfie Trihandayani, menjelaskan bahwa meskipun proses izin sempat mepet, koordinasi sudah dilakukan dengan baik melibatkan Polres, Polsek, Koramil, dan instansi terkait.
"Kegiatan ini sebenarnya bagus dan kami sebagai aparat pemerintah mendukung. Kelurahan bersama organisasi di bawahnya mendukung kegiatan ini, selain untuk Karang Taruna, juga untuk mendukung budaya di wilayah," ujar Selfie.
Kegiatan yang berlangsung seharian ini meliputi senam bersama, pertunjukan Pencak Silat dan Bantengan, yang ditutup dengan hiburan live show dangdut. Selfie memastikan kesiapan Karang Taruna dan Linmas yang didukung oleh RT/RW untuk meminimalisir potensi kerusuhan.
"Kesiapan anak-anak Karang Taruna beserta LKK sudah rapat koordinasi sebelumnya, dan kita sama-sama menjaga supaya jangan sampai terjadi kerusuhan," tambahnya.
Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan dan rencananya akan diagendakan setahun sekali, berbarengan dengan acara sedekah desa.
Acara Gebyar Seni Budaya ini juga dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian lokal. Selfie Trihandayani menyebutkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM yang hadir berasal dari wilayah Prigen.
"Rata-rata UMKM yang ada di sini dari wilayah Prigen, tujuannya juga untuk meningkatkan UMKM di wilayah Prigen," kata Selfie. Total ada sekitar 14 hingga 15 pelaku UMKM dari Prigen yang hadir di lokasi acara.(Hery)
